MAROON 5

center> Get Free Music at www.divine-music.info
Get Free Music at www.divine-music.info

Free Music at divine-music.info
Read more: http://impoint.blogspot.com/2013/02/menambahkan-memasang-widget-musik-mp3-di-blog.html#ixzz2OZWIDb31 Dilarang copy paste artikel tanpa menggunakan sumber link - DMCA Protected Follow us: @ravdania on Twitter | pemakan.worell on Facebook

Senin, 01 April 2013

fisika lingkungan kesling

ak
nyambung lagi sob,. udah lama g posting di blog saya
sedikit saya kasih tentang makalah kesehatan lingkungan, maaf sebelumnya saya cuma bisa post makalah tentang kesling,  ya emang saya lagi kul di kesling poltekkes banjarmasin,.
 ok langsung aj.....monggooo

pertama saya akan post tentang fisika lingkungan

LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA LINGKUNGAN
lambang
Disusun Oleh :
                                
             Ariyanto Kusuma





Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Politeknik Kesehatan Banjarmasin
Jurusan Kesehatan Lingkungan
2011



                                    PENGUKURAN   CAHAYA
1.      Pengertian dan Satuan Cahaya
1.1.   Pengertian Cahaya
Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elekromagnetik yang kasat mata dengan panjang gelombang sekitar 380–750 nm. Pada bidang fisika, cahaya adalah radiasi elektromagnetik, baik dengan panjang gelombang kasat mata maupun yang tidak. Cahaya adalah paket partikel yang disebut foton.
1.2.   Satuan Cahaya
·         Candela (cd)
Unit intensitas cahaya dari sumber cahaya dalam arah tertentu.. Juga disebut candle.
Secara teknis, intensitas radiasi dalam arah tegak lurus dari permukaan meter 1 / 600000 persegi tubuh hitam pada suhu pemadatan platinum di bawah tekanan 101.325 newton per meter persegi.
·         Footcandle (fc atau FTC)
Unit intensitas cahaya, diukur dalam lumen per kaki persegi. Kecerahan satu candle pada jarak satu kaki. Sekitar 10,7639 lux.
·         Lumen (lm)
Satuan aliran fluks cahaya atau bercahaya. Output dari lampu buatan dapat diukur dalam lumen.
·         Lux (lx)
Unit penerangan setara dengan satu lumen per meter persegi. Setara metrik foot-candle (satu lux sama dengan 0,0929 footcandles). Juga disebut candle meter.
2.     Instrumen Pengukuran Cahaya dan Prinsip Kerja Alat
Luxmeter merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur kuat penerangan (tingkat penerangan) pada suatu area atau daerah tertentu. Alat ini didalam memperlihatkan hasil pengukurannya menggunakan format digital. Alat ini terdiri dari rangka, sebuah sensor dengan sel foto dan layar panel. Sensor tersebut diletakan pada sumber cahaya yang akan diukur intenstasnya. Cahaya akan menyinari sel foto sebagai energi yang diteruskan oleh sel foto menjadi arus listrik. Makin banyak cahaya yang diserap oleh sel, arus yang dihasilkan pun semakin besar.
Sensor yang digunakan pada alat ini adalah photo diode. Sensor ini termasuk kedalam jenis sensor cahaya atau optic. Sensor cahaya atau optic adalah sensor yang mendeteksi perubahan cahaya dari sumber cahaya, pantulan cahaya ataupun bias cahaya yang mengenai suatu daerah tertentu. Dari hasil dari pengukuran yang dilakukan akan ditampilkan pada layar panel.
Berbagai jenis cahaya yang masuk pada luxmeter baik itu cahaya alami atapun buatan akan mendapatkan respon yang berbeda dari sensor. Berbagai warna yang diukur akan menghasilkan suhu warna yang berbeda,dan panjang gelombang yang berbeda pula. Oleh karena itu pembacaan yang ditampilkan hasil yang ditampilkan oleh layar panel adalah kombinasi dari efek panjang gelombang yang ditangkap oleh sensor photo diode.
Pembacaan hasil pada Luxmeter dibaca pada layar panel LCD (liquid Crystal digital) yang format pembacaannya pun memakai format digital. Format digital sendiri didalam penampilannya menyerupai angka 8 yang terputus-putus. LCD pun mempunyai karakteristik yaitu Menggunakan molekul asimetrik dalam cairan organic transparan dan orientasi molekul diatur dengan medan listrik eksternal.
Adapun bagian- bagian dari alat lux meter adalah sebagai berikut :
Gambar 20. Lux Meters
Fungsi bagian- bagian alat ukur :
·         Layar panel : Menampilkan hasil pengukuran
·         Tombol Off/On : Sebagai tombol untuk menyalakan atau mematikan alat
·         Tombol Range : Tombol kisaran ukuran
·         Zero Adjust VR : Sebagai pengkalibrasi alat (bila terjadi error)
·         Sensor cahaya : Alat untuk mengkoreksi/mengukur cahaya.
Adapun prosedur penggunaan alat ini adalah sebagai berikut :
  1. Geser tombol ”off/on” kearah On.
  2. Pilih kisaran range yang akan diukur ( 2.000 lux, 20.000 lux atau 50.000 lux) pada tombol Range.
  3. Arahkan sensor cahaya dengan menggunakan tangan pada permukaan daerah yang akan diukur kuat penerangannya.
  4. Lihat hasil pengukuran pada layar panel.
Apabila dalam pengukuran menggunakan range 0-1999 maka dalam pembacaan pada layar panel di kalikan 1 lux. Bila menggunakan range 2000-19990 dalam membaca hasil pada layar panel dikalikan 10 lux. Bila menggunakan range 20.000 sampai 50.000 dalam membaca hasil dikalikan 100 lux.
3.     Metode Pengukuran
-        Ambient lighting atau General Lighting , yaitu pencahayaan seluruh ruang. Secara teknis ambient lighting artinya total sinar yang datang dari semua arah, untuk seluruh ruang. Sebuah lampu diletakkan di tengah-tengah ruang hanya salah satu bagian dari ambient lighting.
Tetapi bila ada sinar yang datang dari semua tepi plafon, misalnya, terciptalah ambient lighting. Dalam membuat ambient lighting, sinar haruslah cukup fleksibel untuk berbagai situasi atau peristiwa yang mungkin terjadi di ruangan. Tidak mungkin ruang makan selalu romatis.
-        Local lighting, atau pencahayaan lokal. Pencahayaan jenis ini ditujukan untuk aktivitas sehari-hari. Misalnya: membaca, belajar, memasak, berdandan dan sebagainya. Pencahayaan dimaksud untuk membuat mata tidak cepat lelah.
-        Refleksi (atau pemantulan) adalah perubahan arah rambat cahaya ke arah sisi (medium) asalnya, setelah menumbuk antarmuka dua medium.
Refleksi pada era optik geometris dijabarkan dengan hukum refleksi yaitu:
-           Sinar insiden, sinar refleksi dan sumbu normal antarmuka ada pada satu bidang yang sama
-           Sudut yang dibentuk antara masing-masing sinar insiden dan sinar refleksi terhadap sumbu normal adalah sama besar.
-           Jarak tempuh sinar insiden dan sinar refleksi bersifat reversible.
4.     Aplikasi dan Hasil
ü Lokasi
Laboratorium Fisika Kimia Kesehatan Lingkunga Poltekes Kemenkes Banjarmasin
ü Waktu
Rabu, 19 Oktober 2011. Jam 09.00- selesai
ü Hasil Pengukuran
1. General Lighting
General Lighting = ∑ pantul cahaya (lux) : titik pantul
                             =  6986 : 29 titik
                             =  241 lux
2. Local Lighting       =  ∑ pantul cahaya (lux) : titik pantul
Meja 1 (3x3 ubin)  =  2876 : 16 = 179,75 lux
Meja 2 (3x3 ubin)=    1547 : 15 = 103,13 lux
Meja 3 (3x3 ubin)=    6014 : 10 = 601,4 lux
Meja 4 (3x3 ubin)=    4000 : 7 =571,428 lux
3.      Refleksi dinding  =  cahaya pantul: cahaya datang x 100%
                             =  180 : 272 x 100% = 66,17 %
Refleksi lantai      =  157 : 296 x 100% = 53,04%
5.     Kesimpulan
Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elekromagnetik yang kasat mata dengan panjang gelombang sekitar 380–750 nm. Pada bidang fisika, cahaya adalah radiasi elektromagnetik, baik dengan panjang gelombang kasat mata maupun yang tidak. Cahaya adalah paket partikel yang disebut foton.
·         Satuan Cahaya terdiri dari  Candela (cd), Footcandle (fc atau FTC), Lumen (lm), Lux (lx)



 



LAPORAN PRAKTIKUM PENGUKURAN MASSA JENIS
Rabu, 12 oktober 2011
Kelompok 1
Lokasi praktek: Lab fisika  kesling poltekes kemenkes Banjarmasin
A.    Tujuan
Praktikum dilakukan dengan tujuan untuk:
1.      Mengetahui berat bahan
2.      Mengukur volume bahan
3.      Menghitung massa jens bahan

B.     Landasan Teori
Massa jenis adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda. Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa setiap volumenya. Massa jenis rata-rata setiap benda merupakan total massa dibagi dengan total volumenya. Sebuah benda yang memiliki massa jenis lebih tinggi (misalnya besi) akan memiliki volume yang lebih rendah daripada benda bermassa sama yang memiliki massa jenis lebih rendah (misalnya air).
Satuan SI massa jenis adalah kilogram per meter kubik (kg·m-3)
Massa jenis berfungsi untuk menentukan zat. Setiap zat memiliki massa jenis yang berbeda. Dan satu zat berapapun massanya berapapun volumenya akan memiliki massa jenis yang sama.
Rumus untuk menentukan massa jenis adalah
\rho = \frac{m}{V}
dengan
ρ adalah massa jenis,
m adalah massa,
V adalah volume.
Satuan massa jenis dalam 'CGS [centi-gram-sekon]' adalah: gram per sentimeter kubik (g/cm3).
1 g/cm3=1000 kg/m3
Massa jenis air murni adalah 1 g/cm3 atau sama dengan 1000 kg/m3
Selain karena angkanya yang mudah diingat dan mudah dipakai untuk menghitung, maka massa jenis air dipakai perbandingan untuk rumus ke-2 menghitung massa jenis, atau yang dinamakan 'Massa Jenis Relatif'
Rumus massa jenis relatif = Massa bahan / Massa air yang volumenya sama.
Peralatan yang digunakan:
1). Gelas Kimia (beaker) : berupa gelas tinggi, berdiameter besar dengan skala sepanjang dindingnya. Terbuat dari kaca borosilikat yang tahan terhadap panas hingga suhu 200 oC. Ukuran alat ini ada yang 50 mL, 100 mL dan 2 L.
Fungsi :
·         Untuk mengukur volume larutan yang tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi
·         Menampung zat kimia
·         Memanaskan cairan
·         Media pemanasan cairan
2). Gelas ukur : berupa gelas tinggi dengan skala di sepanjang dindingnya. Terbuat dari kaca atau plastik yang tidak tahan panas. Ukurannya mulai dari 10 mL sampai 2 L.
Fungsi : Untuk mengukur volume larutan tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi dalam jumlah tertentu
3).  Corong : terbuat dari plastik atau kaca tahan panas dan memiliki bentuk seperti gelas bertangkai, terdiri dari corong dengan tangkai panjang dan pendek. Cara menggunakannya dengan meletakkan kertas saring ke dalam corong tersebut.
Fungsi : Untuk menyaring campuran kimia dengan gravitasi.
4).   Desikator : berupa panci bersusun dua yang bagian bawahnya diisi bahan pengering, dengan penutup yang sulit dilepas dalam keadaan dingin karena dilapisi vaseline. Ada 2 macam desikator : desikator biasa dan vakum. Desikator vakum pada bagian tutupnya ada katup yang bisa dibuka tutup, yang dihubungkan dengan selang ke pompa. Bahan pengering yang biasa digunakan adalah silika gel.
Fungsi :
·         Tempat menyimpan sampel yang harus bebas air
·         Mengeringkan padatan
Cara menggunakannya :
·         Dengan membuka tutup desikator dengan menggesernya ke samping.
·         Letakkan sampel dan tutup kembali dengan cara yang sama.
Keterangan :
Silika gel yang masih bisa menyerap uap air berwarna biru; jika silika gel sudah berubah menjadi merah muda maka perlu dipanaskan dalam oven bersuhu 105 oC sampai warnanya kembali biru.
5). Oven  adalah suatu peralatan yang berfungsi untuk memanaskan ataupun mengeringkan. Biasanya digunakan untuk mengeringkan peralatan gelas laboratorium, zat-zat kimia maupun pelarut organik. Dapat pula digunakan untuk mengukur kadar air. Suhu oven lebih rendah dibandingkan dengan suhu tanur yaitu berkisar antara 105ºC. Tidak semua alat gelas dapat dikeringkan didalam oven, hanya alat gelas dengan spesifikasi tertentu saja yang dapat dikeringkan, yaitu alat gelas dengan ketelitian rendah. Sedangkan untuk alat gelas dengan ketelitian tinggi tidak dapat dikeringkan dengan oven. Apabila alat gelas dengan ketelitian tinggi tersebut dimasukkan ke dalam oven, maka alat gelas tersebut akan memuai dan berakibat ketelitiannya tidak lagi teliti. Biasanya digunakan desikator untuk mengeringkannya.

Cara penggunaan:
Penggunaan oven tersebut relatif mudah. Namun sebelumnya perlu diketahui fungsi dari beberapa tombol yang terdapat pada oven tersebut. Tombol POWER adalah tombol yang digunakan untuk menghidupkan ataupun mematikan oven. Selain itu terdapat tombol untuk menyalakan atau mematiakn kipas. Knop berwarna biru berfungsi untuk menaik turunkan kecepatan putaran kipas.
Pada bagian depan oven terdapat 2 layar yang menunjukkan suhu. Layar PV menunjukkan suhu alat sedangkan layar SV menunjukkan suhu yang diinginkan. Tombol SET, UP (panah keatas) dan DOWN (panah kebawah) digunakan untuk mengatur suhu yang diinginkan.Dapatpula untuk mensetting waktu. Dalam penggunaan oven, setelah pintu oven dibuka, alat yang ingin dikeringkan dimasukkan kedalam oven dan pintu ditutup kembali. Setelah itu, tombol POWER ditekan, kipas dinyalakan dan kecepatan kipas juga diatur. Kemudian set suhu dengan menekan tombol SET. Layar SV akan menunjukkan suhu yang diinginkan. Tunggu hingga layar PV menunjukkan suhu yang hampir sama dengan layar SV. Lalu oven dimatikan dengan menekan tombol POWER. Alat dikeluarkan dari dalam oven.

C.    Alat dan Bahan

1.      Alat
-          Neraca massa / timbangan analit
-          Gelas ukur
-          Pengering /  oven
-          Desicator
-          Lumbang porselen
-          Penjepit
-          Corong
-           Penggaris
2.      Bahan
-          Balok
-          Air
-          Minyak
-          Pasir
-          Kerikil




D.    Prosedur Kerja
Menimbang bahan/benda dengan neraca massa. Untuk pasir dan sejenisnya harus dalam keadaan kering absolut. Maka perlu pengeringan dengan suhu 105ºC dalam oven sampai dengan memperoleh massa yang stabil. Untuk sampah ditimbang apa adanya.
-          Ukur volumenya masing-masing dengan cara:
-          Volume air, minyak dan sejenisnya diukur dengan gelas ukur
-          Volume benda padat beraturan di ukur panjang sisi-sisinya kemudian dihitung volume / isi berdasarkan rumus bangun
-          Volume benda padat tak beraturan (seperti: pasir, kerikil dan sejenisnya) di ukur dengan cara (a) masukkan air dalam gelas ukur dengan volume tertentu (missal: X ml. (b) masukkan sejumlah pasir / kerikil yang telah ditimbang kedalam gelas ukur, catat penambahan volume air pada gelas ukur  dimaksud (missal: Y ml). volume pasir / kerikil adalah Y-x cm3
-          Volume sampah ukur dengan cara memasukkan sampah kedalam takaran. Sampah dipadatkan secara alamiah dengan cara menjatuhkan takaran sebanyak 3 kali
-          Massa jenis (ρ) benda / bahan adalah: massa (kg) di bagi volume (m3)

E.     Hasil dan Analisa

No
Benda / Bahan
Massa
Volume
Massa Jenis
1
Balok
213,35 gr
282,94cm3
0,754 gr/cm3
2
Air
97,05 gr
100 ml
0,9705 gr/ml
3
Minyak
30,3748 gr
35 ml
0,87 gr/ml
4
Pasir
71,96 gr
30 ml
2,3989 gr/ml
5
Kerikil
122,17 gr
49 ml
2,493 gr/ml

1.      Pengukuran balok
Balok di ukur dengan mistar atau penggaris dengan hasil hitungan:
P = 21,5 cm
l = 4,7 cm
t = 2,8 cm
mencari massa balok dengan menggunakan neraca massa, massa = 213,35 gr
mencari volume dengan rumus:
V = P x l x t
V = 21,5 cm x 4,7 cm x 2,8 cm
V = 282,94 cm3
Untuk mencari massa jenis balok dengan rumus:
ρ = m / v
ρ = 213,35 gr / 282,94 cm3
ρ = 0,754 gr/cm3


2.      Pengukuran air
Massa air di ukur dengan menggunakan timbangn analit dengan hasil, massa = 97,05 gr
Volume air di ukur dengan menggunakan gelas ukur, V = 100 ml
Massa jenis air di ukur dengan rumus,
ρ = m / v
ρ = 97,05 gr / 1000 ml
ρ = 0,9705 gr/ml

3.      Pengukuran Minyak
Massa minyak di ukur dengan menggunakan timbangan analit dengan hasil, massa = 30,3748 gr
Volume di ukur dengan gelas ukur, V = 35 ml
Massa jenis minyak di ukur dengan rumus,
ρ = m / v
ρ = 30,3748 gr / 35 ml
ρ = 0,87 gr/ml

4.      Pengukuran pasir
Massa pasir di ukur dengan menggunakan timbangan analit dengan hasil, massa = 71,96 gr
Volume pasir di ukur dengan menggunakan gelas ukur yang berisi air 50 ml, kemudian pasir di masukan sehingga volume bertambah menjadi 80 ml, maka volume pasir,
V pasir = V total – V air
V pasir = 80 ml – 50 ml
V pasir = 30 ml
Massa jenis pasir di ukur dengan rumus,
ρ = m / v
ρ = 71,96 gr / 30 ml
ρ = 2,398 gr/ml

5.      Pengukuran kerikil
Massa kerikil di ukur dengan menggunakan timbangan analit dengan hasil, massa = 122,17 gr
Volume kerikil di ukur dengan menggunakan gelas ukur yang berisi air 100 ml, kemudian kerikil di masukan sehingga volume bertambah menjadi 149 ml, maka volume kerikil,
V kerikil = V total – V air
V kerikil = 149 ml – 100 ml
V kerikil = 49 ml
Massa jenis pasir di ukur dengan rumus,
ρ = m / v
ρ = 122,17 gr / 49 ml
ρ = 2,493 gr/ml

F.     Kesimpulan
Dari hasil praktikum kita dapat mengetahui berat atau massa bahan, mengukur volume bahan, serta menghitung massa jenis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar