BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Nitrat ( NO3-
) adalah bentuk senyawa nitrogen yang merupakan sebuah senyawa yang stabil.
Nitrat merupakan salah satu unsur penting untuk sintesa protein tumbuh-tumbuhan
dan hewan, namun nitrat pada konsentrasi yang tinggi dapat menstimulasi
pertumbuhan ganggang yang tak terbatas ( bila beberapa syarat lain seperti
konsentrasi fosfat dipenuhi ), sehingga air kekurangan iksigen terlarut yang
menyebabkan kematian ikan. NO3- dapat berasal dari
buangan industri bahan peledak, piro teknik, pupuk cat dan sebagainya. (Parrot,
2002)
Nitrat ( NO3-
) adalah ion anorganik alami, yang merupakan bagian dari siklus nitrogen.
Aktifitas mikroba di tanah atau air menguraikan sampah yang mengandung nitrogen
organik pertama-pertama menjadi ammonia, kemudian dioksidasikan menjadi nitrat.
Pencemaran oleh pupuk nitrogen, termasuk ammonia anhidrat seperti juga sampah
organik hewan maupun manusia, dapat meningkatkan kadar nitrat di dalam air.
Senyawa yang mengandung nitrat di dalam tanah biasanya larut dan dengan mudah
bermigrasi dengan air bawah tanah.(Thompson, 2004)
Mangan (Mn) adalah
logam berwarna abu-abu keperakan yang merupakan unsur pertama logam golongan
VIIB.Mangan digunakan dalam campuran baja, industry pigmen, las, pupuk,
pestisida, keramik, elektronok, dan alloy (campuran beberapa logam dan bukan
logam, terutama karbon), industry baterai, cat, dan zat tambahan pada
makanan.Di alam jarang sekali berada dalam keadaan unsur.Umumnya berada dalam
keadaan senyawa dengan berbagai macam valensi. Di dalam hubungannya dengan
kualitas air yang sering dijumpai adalah semyawa mangan denganvalensi 2,
valensi 4, dan valensi 6. Di dalam sistem air alami dan juga di dalam sistem
pengolahan air, senyawa mangan berubah-ubah tergantung derajat keasaman (pH)
air.Perubahan senyawa mangan di alam berdasarkan kondisi pH secara garis besar
dapat dilihat bahwa di dalam sistem air alami pada kondisi reduksi, mangan pada
umumnya mempunyai valensi 2 yang larut dalam air. Oleh karena itu, di dalam
sistem pengolahan air, senyawa mangan valensi 2 tersebut dengan berbagai cara
dioksidasi menjadi senyawa yang memiliki valensi yang lebih tinggi yang tidak
larut dalam air sehingga dapat dengan mudah dipisahkan secar fisik. (Arifiani,
2007)
Asam nitrat dan mangan adalah salah satu bahan kimia dari sekian banyak bahan kimia yang sering digunakan dalam proses-proses
kimia untuk menghasilkan suatu produk, menguji hasil produksi maupun dalam
proses-proses kimia lainnya, baik dalam skala laboratorium maupun skala
industri.
Pada dasarnya semua
bahan kimia itu berbahaya.Dibutuhkan kehati-hatian yang sangat tinggi saat
menggunakan bahan kimia tersebut.Apalagi apabila bahan kimia tersebut masuk ke
dalam air dan mencemari lingkungan yang dikonsumsi oleh masyarakat luas.
Pencemaran sumber air
berakibat menurunnya mutu air yang dimanfaatkan sebagai kebutuhan pokok bagi
manusia.Pencemaran air terdiri dari pencemaran fisik, kimia, biologi, dan
radioaktif.Air kita perlukan dalam kualitas dan kuantitas yang memadai dan pada
waktu yang tepat. Baik kelebihan maupun kekurangan air akan menimbulkan
masalah. Kualitas air sangat penting, adanya zat pencemar dalam air akan
menimbulkan masalah dalam kesehatan.
Untuk mengetahui kualitas air
dari parameter kimia maka dilakukan praktikum pemeriksaan mangan dan nitrat.
B.
Tujuan
1.
Tujuan umum
Mengetahui ada tidaknya pencemaran air oleh mangan dan
nitrat pada sampel air yang diperiksa.
2.
Tujuan khusus
a. Diketahuinya kadarmangan pada sampel air.
b. Diketahuinya kadarnitrat pada sampel air.
C.
Manfaat
1.
Mengetahui kadar
mangan dan nitrat pada sampel air, maka kita dapat melakukan pengolahan pada
air tersebut sebelum mengkonsumsinya.
2.
Diharapkan pada pemeriksaan
mangan dan nitrat ini bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan serta wawasan
bagi mahasiswa.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Nitrat
Nitrat yang merupakan garam dari asam
senyawa dengan ion terdiri dari satu nitrogen dan tiga oksigen atom ( NO3-
). Dalam kimia organik yang esters dari asam dari asam senyawa dan berbagai
alkohol dipanggil nitrates. (Thompson, 2004)
Nitrat ( NO3- )
adalah bentuk senyawa nitrogen yang merupakan sebuah senyawa yang stabil.
Nitrat merupakan salah satu unsur penting untuk sintesa protein tumbuh-tumbuhan
dan hewan, namun nitrat pada konsentrasi yang tinggi dapat menstimulasi
pertumbuhan ganggang yang tak terbatas ( bila beberapa syarat lain seperti
konsentrasi fosfat dipenuhi ), sehingga air kekurangan iksigen terlarut yang
menyebabkan kematian ikan. NO3- dapat berasal dari
buangan industri bahan peledak, piro teknik, pupuk cat dan sebagainya. (Parrot,
2002)
Nitrat ( NO3- )
adalah ion anorganik alami, yang merupakan bagian dari siklus nitrogen.
Aktifitas mikroba di tanah atau air menguraikan sampah yang mengandung nitrogen
organik pertama-pertama menjadi ammonia, kemudian dioksidasikan menjadi nitrat.
Pencemaran oleh pupuk nitrogen, termasuk ammonia anhidrat seperti juga sampah
organik hewan maupun manusia, dapat meningkatkan kadar nitrat di dalam air.
Senyawa yang mengandung nitrat di dalam tanah biasanya larut dan dengan mudah
bermigrasi dengan air bawah tanah.(Thompson, 2004)
Klasifikasi yang dibuat adalah berdasarkan besar tidaknya kemungkinan paparan zat nitrat dan nitrit pada manusia.
1. Paparan yang tidak disengaja: Kontak secara tidak sengaja dengan komponen nitrat, baik secara inhalasi maupun tertelan.
2. Paparan yang terus-menerus. Pekerja yang sering berhubungan dengan nitrat, misalnya petugas yang selalu berada di dalam laboratorium. Pekerja yang bekerja ditempat pembuatan pupuk dan bahan peledak sangat mungkin terpapar nitrat secara inhalasi karena terhisap debu yang mengandung garam nitrat. Debu nitrat ini dapat dengan mudah bercampur dengan gula dan kulit. Hal ini juga terjadi pada para petani yang sering menggunakan pupuk yang mengandung nitrat.
3. Paparan medis, diakibatkan penggunaan sodium nitrat intravena secara berlebihan sebagai antidotum keracunan sianida.(Mancl, 1998)
Nitrat sangat mudah bercampur dengan air dan sangat susah untuk dipisahkan. Ada tiga metode yang digunakan untuk mengurangi jumlah nitrat di dalam suatu lingkungan;
1. Demineralisasi
Demineralisasi akan mengurangi kadar nitrat dan mineral lain di dalam air. Dalam hal ini, penyulingan air adalah yang paling efektif. Pertama air dipanaskan, setelah itu uap air yang terbentuk dipindahkan ketempat lain yang lebih dingin sehingga terbentuk air kembali dan sisa mineral yang tertinggal akan mengendap di dasar pemanas. Proses ini memerlukan energi dan tenaga yang sangat besar.
2. Penukaran ion
Cara ini adalah dengan menukar substansi lain yang serupa sehingga akan mengambil alih tempat yang seharusnya diikat oleh nitrat. Zat yang sering digunakan adalah klorida yang relatif kurang berbahaya.
3. Pencampuran
Cara ini adalah dengan mencampurkan air yang telah dicemari nitrat dengan air dari sumber yang berbeda dan mempunyai kadar nitrat yang rendah, sehingga dengan pencampuran kedua air ini diharapkan kadar nitrat dapat diturunkan. (Allison, 2003)
B.
Mangan
Mangan (Mn) adalah
logam berwarna abu-abu keperakan yang merupakan unsur pertama logam golongan
VIIB.Mangan digunakan dalam campuran baja, industry pigmen, las, pupuk,
pestisida, keramik, elektronok, dan alloy (campuran beberapa logam dan bukan
logam, terutama karbon), industry baterai, cat, dan zat tambahan pada
makanan.Di alam jarang sekali berada dalam keadaan unsur.Umumnya berada dalam
keadaan senyawa dengan berbagai macam valensi. Di dalam hubungannya dengan
kualitas air yang sering dijumpai adalah semyawa mangan denganvalensi 2,
valensi 4, dan valensi 6. Di dalam sistem air alami dan juga di dalam sistem
pengolahan air, senyawa mangan berubah-ubah tergantung derajat keasaman (pH)
air.Perubahan senyawa mangan di alam berdasarkan kondisi pH secara garis besar
dapat dilihat bahwa di dalam sistem air alami pada kondisi reduksi, mangan pada
umumnya mempunyai valensi 2 yang larut dalam air. Oleh karena itu, di dalam
sistem pengolahan air, senyawa mangan valensi 2 tersebut dengan berbagai cara
dioksidasi menjadi senyawa yang memiliki valensi yang lebih tinggi yang tidak
larut dalam air sehingga dapat dengan mudah dipisahkan secar fisik. (Arifiani,
2007)
Konsentrasi mangan di
dalam sistem air alami umumnya < 0,1 mg/l, jika konsentrasi melebihi 1 mg/l
maka dengan cara pengolahan biasa sangat sulit untuk menurunkan konsentrasi
sampai derajat yang diijinkan sebagai air minum. Oleh karena itu, perlu cara
pengolahan yang khusus. Pada tahun 1961 WHO menetapkan konsentrasi mangan dalam
air minum di Eropa maksimum sebesar 0,1 mg/l, tetapi selanjutnya diperbaharui
menjadi 0,05 mg/l. Jepang menetapkan
total konsentrasi mangan di dalam air minum maksimum 0,3 mg/l. Indonesia
berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No.907 tahun 2002 menetapkan kadar zat
mangan di dalam air minum maksimum sebesar 0,1 mg/l. (Said, 2003)
BAB III
PELAKSANAAN
KEGIATAN
A.
Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Waktu : 09.00 – sampai selesai
Hari/tanggal : Rabu, 28 Oktober 2012
Tempat : Laboratorium Kimia Jurusan
Kesehatan Lingkungan
B.
Jenis Kegiatan
Mengambil sampel air
dan melakukan praktikum pemeriksaan mangan dan nitrat dengan menggunakan metode
spektrofotometri.
C.
Uraian Kegiatan
1. Nitrat
PEMBUATAN KURVA KALIBRASI
a. Membuat seri larutan standar 0 ; 0,05 ; 0,1 ; 0,15 ;
0,2 dan 0,25 mg NO3-/L dengan cara memipet larutan
standar NO3- masing-masing : 0 ; 0,5 ; 1 ; 1,5 ; 2 ; 2,5 ml dan memasukkan
kedalam tabung nessler.
b. Menambahkan aquadest hingga tanda 100 ml.
c. Memindahkan masing-masing kedalam tabung reaksi
besar sebanyak 10 ml.
d. Menambahkan 2 ml larutan NaCl 30% dan 10 ml larutan H2SO4 encer.
e. Mengaduk dan mendiamkannya.
f. Menambahkan 0,5 ml larutan brusin sulfat dan
mengaduknya.
g. Memanaskan didalam waterbath selama 20 menit pada
suhu 95 oC dan mendinginkannya.
h. Membaca dengan spektrofotometer l410 nm.
i.
Membuat kurva
kalibrasi dengan perhitungan persamaan linier.
PEMERIKSAAN NITRAT PADA CONTOH AIR
a. Memipet 10 mL contoh air dan memasukkan ke dalam
tabung reaksi besar.
b. Menambahkan 2 ml larutan NaCl 30% dan 10 ml larutan H2SO4 encer.
c. Mengaduk dan mendiamkannya.
d. Menambahkan 0,5 ml larutan brusin sulfat dan
mengaduknya.
e. Memanaskan didalam waterbath selama 20 menit pada
suhu 95 oC dan mendinginkannya.
f. Membaca dengan spektrofotometer l410 nm.
g. Membaca pada kurva kalibrasi yang telah dibuat dalam
mg/L.
h. Melakukan blanko dengan mengunakan aquadest sebagai
pengganti contoh air, pengerjaannyasama seperti sampel.
2.
Mangan
PEMBUATAN KURVA KALIBRASI
a. Membuat
seri larutan standar 0 ; 0,05 ; 0,1 ; 0,15 ; 0,2 dan 0,25 mgMn/L dengan cara
memipet larutan standar Mn masing-masing : 0 ; 0,5 ; 1 ; 1,5 ; 2 ; 2,5 ml dan
memasukkan kedalam tabung nessler.
b. Menambahkan
aquadest hingga tanda 100 ml.
c. Memindahkan
masing-masing kedalam erlenmayer.
d. Menambahkan
0,5 ml larutan HNO3 pekat dan 2 ml AgNO3 1/35,45 N.
e. Memberi
beberapa butir batu didih, dan memanaskannya sampai hampir mendidih.
f. Menambahkan
+ 1 gram kalium peroksodisulfat, mendidihkan lagi selama 5 menit dan setelah
mendidih mendinginkannya.
g. Menambahkan
aquadest yang telah ditambah HNO3, hingga volume 100 ml.
h. Membaca
dengan spektrofotometer l530 nm.
i.
Membuat kurva kalibrasi dengan
perhitungan persamaan linier.
PEMERIKSAAN MANGAN PADA CONTOH AIR
a. Memipet
100,0 mL contoh air dan memasukkan kedalam erlenmayer.
b. Menambahkan
0,5 ml larutan HNO3 pekat dan 2 ml AgNO3 1/35,45 N.
c. Memberi
beberapa butir batu didih dan memanaskan sampai hampir mendidih.
d. Menambahkan
+ 1 gram kalium peroksodisulfate, mendidihkan lagi selama 5 menit dan
setelah mendidih mendinginkannya.
e. Menambahkan
aquadest yang telah ditambah HNO3, hingga volume 100 ml.
f. Membaca
dengan spektrofotometer l 530 nm.
g.
Membaca pada kurva kalibrasi yang telah
dibuat dalam mg/L.
h. Melakukan blanko dengan mengunakan aquadest sebagai
pengganti contoh air, pengerjaannyasama seperti sampel.\
D.
Alat dan Bahan
1.
Nitrat
a. Alat
1) Pipet volume 10 ml
2) Tabung reaksi ukuran besar
3) Stop watch
4) Labu ukur 25 ml
5) Pipet ukur 10 ml
6) Waterbath
7) Spektrofotometer
b. Bahan
1) Larutan NaCl 30%
2) Larutan asam sulfat encer
3) Larutan brusin sulfat
4) Larutan standar NO3- (1ml =
0,01 mg)
5) Sampel air PDAM
2.
Mangan
a. Alat
1) Pipet volume 100 ml
2) Pipet ukur 5 ml
3) Kompor listrik
4) Batu didih
5) Botol semprot
6) Labu ukur 100 ml
7) Spektrofotometer
b. Bahan
1) Larutan standar Mn (1 ml=0,01 mg Mn)
2) Kalium peroksidisulfat (serbuk/pa)
3) HNO3 pekat
4) Larutan AgNO3 1/35,45 N
5) Sampel air PDAM
BAB IV
HASIL PENELITIAN
DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil
1.
Nitrat
n
|
x
|
y
|
xy
|
x²
|
y²
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
2
|
0,05
|
0,004
|
0,0002
|
0,0025
|
0,000016
|
3
|
0,1
|
0,008
|
0,0008
|
0,01
|
0,000064
|
4
|
0,15
|
0,01
|
0,0015
|
0,0225
|
0,0001
|
5
|
0,2
|
0,014
|
0,0028
|
0,04
|
0,000196
|
6
|
0,25
|
0,018
|
0,0045
|
0,0625
|
0,000324
|
Jml
|
0,75
|
0,054
|
0,0098
|
0,1375
|
0,0007
|
a. Hasil
dari blanko dan perhitungan Nitrat diperlihatkan pada tabel 1.3 berikut ini:
Tabel 1.1
b. Grafik dan kurva dibawah ini menunjukkan
hasil pada garfik 1.1 yang
menunjukkan kalibrasi dan serapannya.
Grafik 1.1
c. Hasil dari sampel air sumur yang
mengandung nitrat diperlihatkan pada tabel 1.4 berikut ini:
Tabel 1.4
Nama
|
Hasil
|
Ariyanto
|
0,052
|
Sehingga dari
kurva tersebut dapat ditentukan nilai x atau kadar nitrat yang diplote terhadap
kurva kalibrasi di
B = = = 0,0712
Y =
0,052
Y = bx
0,052 = 0,0712 x
X
= = 0,7303 mg NO3-/L
Keterangan
:
Y = serapan
X = kadar
c.
Mangan
a.
Hasil dari blanko dan perhitungan Mangan
diperlihatkan pada tabel 1.2 berikut ini:
n
|
x
|
y
|
xy
|
x²
|
y²
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
2
|
0,05
|
0,016
|
0,0008
|
0,0025
|
0,000256
|
3
|
0,1
|
0,065
|
0,0065
|
0,01
|
0,004225
|
4
|
0,15
|
0,084
|
0,0126
|
0,0225
|
0,007056
|
5
|
0,2
|
0,107
|
0,0214
|
0,04
|
0,011449
|
6
|
0,25
|
0,116
|
0,029
|
0,0625
|
0,013456
|
Jumlah
|
0,75
|
0,388
|
0,0703
|
0,1375
|
0,036442
|
Tabel
1.2
b. Grafik dan kurva Mangan dibawah ini
menunjukkan hasil pada garfik 1.2 yang menunjukkan kalibrasi dan serapannya.
Grafik 1.2
c. Hasil dari sampel air sumur yang
mengandung mangan diperlihatkan pada tabel 1.2 berikut ini:
Tabel 1.2
Nama
|
Hasil
|
Hasan
M
|
0,042
|
Sehingga dari
kurva tersebut dapat ditentukan nilai x atau kadar nitrat yang diplote terhadap
kurva kalibrasi di
B = = = 0,5112
Y = 0,042
Y = bx
0,042
= 0,5112 x
X = = 0,0821 mg Mn/L
Keterangan
:
Y = serapan
X = kadar
B.
Pembahasan
Dalam pemeriksaan mangan yang dilakukan
dengan metode
peroksodisulfat (spektrofotometer) yang dilakukan oleh kelompok 1 (Hasan M)
yang hasil perhitungannya adalah 0,0821 mg Mn/L.
Sedangkan nitrat dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan metode brusin
(spektrofotometri),
yang mana sampel yang digunakan adalah air sumur jurusan Kesling, langkah
pertama yang dilakukan membuat bahan pereaksi, setelah itu menyiapkan
waterbath, membuat kurva kalibrasi dan kemudian melakukan pemeriksaan
dengan memipet 10 ml contoh air
menambahkan NaCl 30% serta H2SO4 encer dan didinginkan. Juga menambahkan Lar.
Brusin sulfate yang lalu dipanaskan di dalam waterbath selama 20 menit pada
suhu 95oC yang kemudian dilanjutkan dengan pembacaan absorbensinya
pada spektrofotometer, sehingga hasil perhitungannya adalah 0,7303
mg NO3-/L.
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Nilai nitratpada sampel air adalah 0,7303 mg NO3-/l.
2.
Nilai mangan pada sampel air adalah 0,0821 mgMn/l.
B.
Saran
1.
Ketepatan pada saat memipet larutan
sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil yang akurat.
2.
Mempelajari diktat yang diberikan
sebelum praktikum dilakukan.
3.
Berhati-hati dalam melaksanakan
praktikum, apalagi menggunakan larutan yang berbahaya.
DAFTAR
PUSTAKA
Thompson,
2004(1993). Pengertian Nitrat .
Jakarta : Jakarta.
Arifiani,
2007 (1996). Pengantar Hidrologi edisi 1.
Yogyakarta: Yogyakarta.
Parrot, 2002 (2003). Pelatihan Kualitas
Air. Magelang.
jtptunimus-gdl-rusisusiya-5327-1-bab1-1. diakses
kamis, 23 Oktober 2012. pukul 22.45 WITA
berikut sedikit tambahan tentang gambar bagian bagian hewan vektor, seperti lalat, belalang, nyamuk, dll.. semoga membantu
Thanks..... semoga bermanfaat, jika ada pertanyaan bisa langsung hub saya 087817040214 or email ariyanto_kusuma@ymail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar