MAROON 5

center> Get Free Music at www.divine-music.info
Get Free Music at www.divine-music.info

Free Music at divine-music.info
Read more: http://impoint.blogspot.com/2013/02/menambahkan-memasang-widget-musik-mp3-di-blog.html#ixzz2OZWIDb31 Dilarang copy paste artikel tanpa menggunakan sumber link - DMCA Protected Follow us: @ravdania on Twitter | pemakan.worell on Facebook

Selasa, 02 April 2013

laporan paplc kesling

Laporan pemeriksaan Mangan dan Nitrat (PAPLC), semoga membantu agen agen yang membutuhkan, silakhkan copas sesukanya, dihalalkannn



BAB I
PENDAHULUAN




A.    Latar Belakang
Nitrat ( NO3- ) adalah bentuk senyawa nitrogen yang merupakan sebuah senyawa yang stabil. Nitrat merupakan salah satu unsur penting untuk sintesa protein tumbuh-tumbuhan dan hewan, namun nitrat pada konsentrasi yang tinggi dapat menstimulasi pertumbuhan ganggang yang tak terbatas ( bila beberapa syarat lain seperti konsentrasi fosfat dipenuhi ), sehingga air kekurangan iksigen terlarut yang menyebabkan kematian ikan. NO3- dapat berasal dari buangan industri bahan peledak, piro teknik, pupuk cat dan sebagainya. (Parrot, 2002)
Nitrat ( NO3- ) adalah ion anorganik alami, yang merupakan bagian dari siklus nitrogen. Aktifitas mikroba di tanah atau air menguraikan sampah yang mengandung nitrogen organik pertama-pertama menjadi ammonia, kemudian dioksidasikan menjadi nitrat. Pencemaran oleh pupuk nitrogen, termasuk ammonia anhidrat seperti juga sampah organik hewan maupun manusia, dapat meningkatkan kadar nitrat di dalam air. Senyawa yang mengandung nitrat di dalam tanah biasanya larut dan dengan mudah bermigrasi dengan air bawah tanah.(Thompson, 2004)
Mangan (Mn) adalah logam berwarna abu-abu keperakan yang merupakan unsur pertama logam golongan VIIB.Mangan digunakan dalam campuran baja, industry pigmen, las, pupuk, pestisida, keramik, elektronok, dan alloy (campuran beberapa logam dan bukan logam, terutama karbon), industry baterai, cat, dan zat tambahan pada makanan.Di alam jarang sekali berada dalam keadaan unsur.Umumnya berada dalam keadaan senyawa dengan berbagai macam valensi. Di dalam hubungannya dengan kualitas air yang sering dijumpai adalah semyawa mangan denganvalensi 2, valensi 4, dan valensi 6. Di dalam sistem air alami dan juga di dalam sistem pengolahan air, senyawa mangan berubah-ubah tergantung derajat keasaman (pH) air.Perubahan senyawa mangan di alam berdasarkan kondisi pH secara garis besar dapat dilihat bahwa di dalam sistem air alami pada kondisi reduksi, mangan pada umumnya mempunyai valensi 2 yang larut dalam air. Oleh karena itu, di dalam sistem pengolahan air, senyawa mangan valensi 2 tersebut dengan berbagai cara dioksidasi menjadi senyawa yang memiliki valensi yang lebih tinggi yang tidak larut dalam air sehingga dapat dengan mudah dipisahkan secar fisik. (Arifiani, 2007)
   Asam nitrat dan mangan adalah salah satu bahan kimia dari sekian banyak bahan kimia yang sering digunakan dalam proses-proses kimia untuk menghasilkan suatu produk, menguji hasil produksi maupun dalam proses-proses kimia lainnya, baik dalam skala laboratorium maupun skala industri.
Pada dasarnya semua bahan kimia itu berbahaya.Dibutuhkan kehati-hatian yang sangat tinggi saat menggunakan bahan kimia tersebut.Apalagi apabila bahan kimia tersebut masuk ke dalam air dan mencemari lingkungan yang dikonsumsi oleh masyarakat luas.
Pencemaran sumber air berakibat menurunnya mutu air yang dimanfaatkan sebagai kebutuhan pokok bagi manusia.Pencemaran air terdiri dari pencemaran fisik, kimia, biologi, dan radioaktif.Air kita perlukan dalam kualitas dan kuantitas yang memadai dan pada waktu yang tepat. Baik kelebihan maupun kekurangan air akan menimbulkan masalah. Kualitas air sangat penting, adanya zat pencemar dalam air akan menimbulkan masalah dalam kesehatan.
               Untuk mengetahui kualitas air dari parameter kimia maka dilakukan praktikum pemeriksaan mangan dan nitrat.



B.     Tujuan
1.      Tujuan umum
Mengetahui ada tidaknya pencemaran air oleh mangan dan nitrat pada sampel air yang diperiksa.
2.      Tujuan khusus
a.       Diketahuinya kadarmangan pada sampel air.
b.      Diketahuinya kadarnitrat pada sampel air.

C.    Manfaat
1.      Mengetahui kadar mangan dan nitrat pada sampel air, maka kita dapat melakukan pengolahan pada air tersebut sebelum mengkonsumsinya.
2.      Diharapkan pada pemeriksaan mangan dan nitrat ini bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan serta wawasan bagi mahasiswa.
















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA




A.    Nitrat
Nitrat yang merupakan garam dari asam senyawa dengan ion terdiri dari satu nitrogen dan tiga oksigen atom ( NO3- ). Dalam kimia organik yang esters dari asam dari asam senyawa dan berbagai alkohol dipanggil nitrates. (Thompson, 2004)
Nitrat ( NO3- ) adalah bentuk senyawa nitrogen yang merupakan sebuah senyawa yang stabil. Nitrat merupakan salah satu unsur penting untuk sintesa protein tumbuh-tumbuhan dan hewan, namun nitrat pada konsentrasi yang tinggi dapat menstimulasi pertumbuhan ganggang yang tak terbatas ( bila beberapa syarat lain seperti konsentrasi fosfat dipenuhi ), sehingga air kekurangan iksigen terlarut yang menyebabkan kematian ikan. NO3- dapat berasal dari buangan industri bahan peledak, piro teknik, pupuk cat dan sebagainya. (Parrot, 2002)
Nitrat ( NO3- ) adalah ion anorganik alami, yang merupakan bagian dari siklus nitrogen. Aktifitas mikroba di tanah atau air menguraikan sampah yang mengandung nitrogen organik pertama-pertama menjadi ammonia, kemudian dioksidasikan menjadi nitrat. Pencemaran oleh pupuk nitrogen, termasuk ammonia anhidrat seperti juga sampah organik hewan maupun manusia, dapat meningkatkan kadar nitrat di dalam air. Senyawa yang mengandung nitrat di dalam tanah biasanya larut dan dengan mudah bermigrasi dengan air bawah tanah.(Thompson, 2004)
Klasifikasi yang dibuat adalah berdasarkan besar tidaknya kemungkinan paparan zat nitrat dan nitrit pada manusia.
1.      Paparan yang tidak disengaja: Kontak secara tidak sengaja dengan komponen nitrat, baik secara inhalasi maupun tertelan.
2.      Paparan yang terus-menerus. Pekerja yang sering berhubungan dengan nitrat, misalnya petugas yang selalu berada di dalam laboratorium. Pekerja yang bekerja ditempat pembuatan pupuk dan bahan peledak sangat mungkin terpapar nitrat secara inhalasi karena terhisap debu yang mengandung garam nitrat. Debu nitrat ini dapat dengan mudah bercampur dengan gula dan kulit. Hal ini juga terjadi pada para petani yang sering menggunakan pupuk yang mengandung nitrat.
3.      Paparan medis, diakibatkan penggunaan sodium nitrat intravena secara berlebihan sebagai antidotum keracunan sianida.(Mancl, 1998)
Nitrat sangat mudah bercampur dengan air dan sangat susah untuk dipisahkan. Ada tiga metode yang digunakan untuk mengurangi jumlah nitrat di dalam suatu lingkungan;
1.      Demineralisasi 
Demineralisasi akan mengurangi kadar nitrat dan mineral lain di dalam air. Dalam hal ini, penyulingan air adalah yang paling efektif. Pertama air dipanaskan, setelah itu uap air yang terbentuk dipindahkan ketempat lain yang lebih dingin sehingga terbentuk air kembali dan sisa mineral yang tertinggal akan mengendap di dasar pemanas. Proses ini memerlukan energi dan tenaga yang sangat besar.
2.      Penukaran ion
Cara ini adalah dengan menukar substansi lain yang serupa sehingga akan mengambil alih tempat yang seharusnya diikat oleh nitrat. Zat yang sering digunakan adalah klorida yang relatif  kurang berbahaya.
3.      Pencampuran
Cara ini adalah dengan mencampurkan air yang telah dicemari nitrat dengan air dari sumber yang berbeda dan mempunyai kadar nitrat yang rendah, sehingga dengan pencampuran kedua air ini diharapkan kadar nitrat dapat diturunkan. (Allison, 2003)
 
B.     Mangan
Mangan (Mn) adalah logam berwarna abu-abu keperakan yang merupakan unsur pertama logam golongan VIIB.Mangan digunakan dalam campuran baja, industry pigmen, las, pupuk, pestisida, keramik, elektronok, dan alloy (campuran beberapa logam dan bukan logam, terutama karbon), industry baterai, cat, dan zat tambahan pada makanan.Di alam jarang sekali berada dalam keadaan unsur.Umumnya berada dalam keadaan senyawa dengan berbagai macam valensi. Di dalam hubungannya dengan kualitas air yang sering dijumpai adalah semyawa mangan denganvalensi 2, valensi 4, dan valensi 6. Di dalam sistem air alami dan juga di dalam sistem pengolahan air, senyawa mangan berubah-ubah tergantung derajat keasaman (pH) air.Perubahan senyawa mangan di alam berdasarkan kondisi pH secara garis besar dapat dilihat bahwa di dalam sistem air alami pada kondisi reduksi, mangan pada umumnya mempunyai valensi 2 yang larut dalam air. Oleh karena itu, di dalam sistem pengolahan air, senyawa mangan valensi 2 tersebut dengan berbagai cara dioksidasi menjadi senyawa yang memiliki valensi yang lebih tinggi yang tidak larut dalam air sehingga dapat dengan mudah dipisahkan secar fisik. (Arifiani, 2007)
Konsentrasi mangan di dalam sistem air alami umumnya < 0,1 mg/l, jika konsentrasi melebihi 1 mg/l maka dengan cara pengolahan biasa sangat sulit untuk menurunkan konsentrasi sampai derajat yang diijinkan sebagai air minum. Oleh karena itu, perlu cara pengolahan yang khusus. Pada tahun 1961 WHO menetapkan konsentrasi mangan dalam air minum di Eropa maksimum sebesar 0,1 mg/l, tetapi selanjutnya diperbaharui menjadi 0,05 mg/l. Jepang menetapkan  total konsentrasi mangan di dalam air minum maksimum 0,3 mg/l. Indonesia berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No.907 tahun 2002 menetapkan kadar zat mangan di dalam air minum maksimum sebesar 0,1 mg/l. (Said, 2003)




BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN




A.    Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Waktu                   : 09.00 – sampai selesai
Hari/tanggal          : Rabu, 28 Oktober 2012                   
Tempat                  : Laboratorium Kimia Jurusan Kesehatan Lingkungan

B.     Jenis Kegiatan
Mengambil sampel air dan melakukan praktikum pemeriksaan mangan dan nitrat dengan menggunakan metode spektrofotometri.

C.    Uraian Kegiatan
1.      Nitrat
PEMBUATAN KURVA KALIBRASI
a.       Membuat seri larutan standar 0 ; 0,05 ; 0,1 ; 0,15 ; 0,2 dan 0,25 mg NO3-/L dengan cara memipet larutan standar NO3- masing-masing : 0 ; 0,5 ; 1 ; 1,5 ; 2 ; 2,5 ml dan memasukkan kedalam tabung nessler.
b.      Menambahkan aquadest hingga tanda 100 ml.
c.       Memindahkan masing-masing kedalam tabung reaksi besar sebanyak 10 ml.
d.      Menambahkan 2 ml larutan NaCl 30% dan 10 ml  larutan H2SO4 encer.
e.       Mengaduk dan mendiamkannya.
f.       Menambahkan 0,5 ml larutan brusin sulfat dan mengaduknya.
g.      Memanaskan didalam waterbath selama 20 menit pada suhu 95 oC dan mendinginkannya.
h.      Membaca dengan spektrofotometer l410 nm.
i.        Membuat kurva kalibrasi dengan perhitungan persamaan linier.
PEMERIKSAAN NITRAT PADA CONTOH AIR
a.       Memipet 10 mL contoh air dan memasukkan ke dalam tabung reaksi besar.
b.      Menambahkan 2 ml larutan NaCl 30% dan 10 ml  larutan H2SO4 encer.
c.       Mengaduk dan mendiamkannya.
d.      Menambahkan 0,5 ml larutan brusin sulfat dan mengaduknya.
e.       Memanaskan didalam waterbath selama 20 menit pada suhu 95 oC dan mendinginkannya.
f.       Membaca dengan spektrofotometer l410 nm.
g.      Membaca pada kurva kalibrasi yang telah dibuat dalam mg/L.
h.      Melakukan blanko dengan mengunakan aquadest sebagai pengganti contoh air, pengerjaannyasama seperti sampel.
2.      Mangan
PEMBUATAN KURVA KALIBRASI
a.       Membuat seri larutan standar 0 ; 0,05 ; 0,1 ; 0,15 ; 0,2 dan 0,25 mgMn/L dengan cara memipet larutan standar Mn masing-masing : 0 ; 0,5 ; 1 ; 1,5 ; 2 ; 2,5 ml dan memasukkan kedalam tabung nessler.
b.      Menambahkan aquadest hingga tanda 100 ml.
c.       Memindahkan masing-masing kedalam erlenmayer.
d.      Menambahkan 0,5 ml larutan HNO3 pekat dan 2 ml AgNO3 1/35,45 N.
e.       Memberi beberapa butir batu didih, dan memanaskannya sampai hampir mendidih.
f.       Menambahkan + 1 gram kalium peroksodisulfat, mendidihkan lagi selama 5 menit dan setelah mendidih mendinginkannya.
g.      Menambahkan aquadest yang telah ditambah HNO3, hingga volume 100 ml.
h.      Membaca dengan spektrofotometer l530 nm.
i.        Membuat kurva kalibrasi dengan perhitungan persamaan linier.
PEMERIKSAAN MANGAN PADA CONTOH AIR
a.       Memipet 100,0 mL contoh air dan memasukkan kedalam erlenmayer.
b.      Menambahkan 0,5 ml larutan HNO3 pekat dan 2 ml AgNO3 1/35,45 N.
c.       Memberi beberapa butir batu didih dan memanaskan sampai hampir mendidih.
d.      Menambahkan + 1 gram kalium peroksodisulfate, mendidihkan lagi selama 5 menit dan setelah mendidih mendinginkannya.
e.       Menambahkan aquadest yang telah ditambah HNO3, hingga volume 100 ml.
f.       Membaca dengan spektrofotometer l 530 nm.
g.      Membaca pada kurva kalibrasi yang telah dibuat dalam mg/L.
h.      Melakukan blanko dengan mengunakan aquadest sebagai pengganti contoh air, pengerjaannyasama seperti sampel.\

D.    Alat dan Bahan
1.      Nitrat
a.       Alat


1)      Pipet volume 10 ml
2)      Tabung reaksi ukuran besar
3)      Stop watch
4)      Labu ukur 25 ml
5)      Pipet ukur 10 ml
6)      Waterbath
7)      Spektrofotometer


b.      Bahan
1)      Larutan NaCl 30%
2)      Larutan asam sulfat encer
3)      Larutan brusin sulfat
4)      Larutan standar NO3- (1ml = 0,01 mg)
5)      Sampel air PDAM
2.      Mangan
a.       Alat


1)      Pipet volume 100 ml
2)      Pipet ukur 5 ml
3)      Kompor listrik
4)      Batu didih
5)      Botol semprot
6)      Labu ukur 100 ml
7)      Spektrofotometer



b.      Bahan
1)      Larutan standar Mn (1 ml=0,01 mg Mn)
2)      Kalium peroksidisulfat (serbuk/pa)
3)      HNO3 pekat
4)      Larutan AgNO3 1/35,45 N
5)      Sampel air PDAM











BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN




A.    Hasil
1.      Nitrat
n
x
y
xy
1
0
0
0
0
0
2
0,05
0,004
0,0002
0,0025
0,000016
3
0,1
0,008
0,0008
0,01
0,000064
4
0,15
0,01
0,0015
0,0225
0,0001
5
0,2
0,014
0,0028
0,04
0,000196
6
0,25
0,018
0,0045
0,0625
0,000324
Jml
0,75
0,054
0,0098
0,1375
0,0007
a.       Hasil dari blanko dan perhitungan Nitrat diperlihatkan pada tabel 1.3 berikut ini:
     Tabel 1.1

b.      Grafik dan kurva dibawah ini menunjukkan hasil pada garfik 1.1 yang menunjukkan kalibrasi dan serapannya.
Grafik 1.1
c.       Hasil dari sampel air sumur yang mengandung nitrat diperlihatkan pada tabel 1.4 berikut ini:
Tabel 1.4
Nama
Hasil
Ariyanto
0,052
Sehingga dari kurva tersebut dapat ditentukan nilai x atau kadar nitrat yang diplote terhadap kurva kalibrasi di
  B =  =  = 0,0712
      Y     = 0,052
            Y     = bx
          0,052 = 0,0712 x
      X     =  = 0,7303 mg NO3-/L
Keterangan :
Y   = serapan
X   = kadar

c.       Mangan
a.       Hasil dari blanko dan perhitungan Mangan diperlihatkan pada tabel 1.2 berikut ini:
n
x
y
xy
1
0
0
0
0
0
2
0,05
0,016
0,0008
0,0025
0,000256
3
0,1
0,065
0,0065
0,01
0,004225
4
0,15
0,084
0,0126
0,0225
0,007056
5
0,2
0,107
0,0214
0,04
0,011449
6
0,25
0,116
0,029
0,0625
0,013456
Jumlah
0,75
0,388
0,0703
0,1375
0,036442
Tabel 1.2

b.      Grafik dan kurva Mangan dibawah ini menunjukkan hasil pada garfik 1.2 yang menunjukkan kalibrasi dan serapannya.
Grafik 1.2
c.       Hasil dari sampel air sumur yang mengandung mangan diperlihatkan pada tabel 1.2 berikut ini:
Tabel 1.2
Nama
Hasil
Hasan M
0,042

Sehingga dari kurva tersebut dapat ditentukan nilai x atau kadar nitrat yang diplote terhadap kurva kalibrasi di
B       =  =  = 0,5112
Y                   = 0,042
Y                   = bx
0,042             = 0,5112 x
X       =  = 0,0821 mg Mn/L
Keterangan :
Y            = serapan
X            = kadar
B.     Pembahasan
    Dalam pemeriksaan mangan yang dilakukan dengan metode peroksodisulfat (spektrofotometer) yang dilakukan oleh kelompok 1 (Hasan M) yang hasil perhitungannya adalah 0,0821 mg Mn/L. Sedangkan nitrat dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan metode brusin (spektrofotometri), yang mana sampel yang digunakan adalah air sumur jurusan Kesling, langkah pertama yang dilakukan membuat bahan pereaksi, setelah itu menyiapkan waterbath, membuat kurva kalibrasi dan kemudian melakukan pemeriksaan dengan  memipet 10 ml contoh air menambahkan NaCl 30% serta H2SO4 encer dan didinginkan. Juga menambahkan Lar. Brusin sulfate yang lalu dipanaskan di dalam waterbath selama 20 menit pada suhu 95oC yang kemudian dilanjutkan dengan pembacaan absorbensinya pada spektrofotometer, sehingga hasil perhitungannya adalah 0,7303 mg NO3-/L.







BAB V
PENUTUP




A.    Kesimpulan
1.      Nilai nitratpada sampel air adalah 0,7303 mg NO3-/l.
2.      Nilai mangan pada sampel air adalah 0,0821 mgMn/l.

B.     Saran
1.      Ketepatan pada saat memipet larutan sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil yang akurat.
2.      Mempelajari diktat yang diberikan sebelum praktikum dilakukan.
3.      Berhati-hati dalam melaksanakan praktikum, apalagi menggunakan larutan yang berbahaya.












DAFTAR PUSTAKA


Thompson, 2004(1993). Pengertian Nitrat . Jakarta : Jakarta.
 Arifiani, 2007 (1996). Pengantar Hidrologi edisi 1. Yogyakarta: Yogyakarta.
Parrot, 2002 (2003). Pelatihan Kualitas Air. Magelang.
jtptunimus-gdl-rusisusiya-5327-1-bab1-1. diakses kamis, 23 Oktober 2012. pukul 22.45 WITA









 berikut sedikit tambahan tentang gambar bagian bagian hewan vektor, seperti lalat, belalang, nyamuk, dll.. semoga membantu


























 Thanks..... semoga bermanfaat, jika ada pertanyaan bisa langsung hub saya 087817040214 or email ariyanto_kusuma@ymail.com