MAROON 5

center> Get Free Music at www.divine-music.info
Get Free Music at www.divine-music.info

Free Music at divine-music.info
Read more: http://impoint.blogspot.com/2013/02/menambahkan-memasang-widget-musik-mp3-di-blog.html#ixzz2OZWIDb31 Dilarang copy paste artikel tanpa menggunakan sumber link - DMCA Protected Follow us: @ravdania on Twitter | pemakan.worell on Facebook

Senin, 25 Maret 2013

penyehatan udara

sedikit memberi informasi nah tentangpenyehatan udara di ruang kerja




BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar belakang

Udara diperlukan mahluk hidup untuk bernafas,karena komponen dari udara terdapat oksigen dan macam – macam komponen yang mempengaruhi aktifitas. Diruang kerja diperlukan sirkulasi udara yang sehat dan segar karena akan mempengaruhi kualitas udara yang ada didalam ruang kerja. Ventilator mempengaruhi sirkulasi udara yang ada didalam ruangan. Sehingga ruangan yang baik adalah ruangan yang mempunyai sirkulasi udara yang baik dalam ruangan tersebut dan memiliki ventilator yang baik.
Ruangan kerja diperlukan udara yang baik karena mempengaruhi orang yang berada didalam ruangan tersebut. Suhu dan temperatur juga mempengaruhi ruangan tersebut udaranya sehat atau tidak.
Didalam ruangan kerja atau tempat tinggal harus mempunyai ventilator yang sesuai dengan standar agar orang yang ada didalam tidak sesak nafas dan tidak kepanasan.

B.     Tujuan
1.      Mahasiswa dapat menghitung nilai dari layaknya udara dalam ruangan
2.      Mahasiswa dapat memahami udara sehat dalam ruangan




BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

A.     Materi Praktikum           : Penyehatan Udara di Ruang Kerja

B.     Pelaksanaan Praktikum
Hari dan tanggal     : Kamis, 20 September 2012
Tempat                  : Ruang Kerja

C.     Alat
-         Meteran
-         Termometer
-         Alat tulis dan kalkulator

D.    Cara Kerja
1.      Menyiapkan peralatan yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan, yaitu:
-         Meteran
-         Termometer
-         Alat tulis dan kalkulator
2.      Mengukur panjang, lebar dan tinggi ruangan menggunakan meteran untuk mengetahui volume ruangan, catat hasil pengukuran. (mencari V dan H)
3.      Mengukur panjang dan lebar ventilator menggunakan meteran untuk mengetahui luas ventilator, catat hasil pengukuran. (mencari F)
4.      Mengukur suhu di dalam ruangan dan di luar ruangan menggunakan termometer untuk mengetahui perbedaan suhu diluar dan didalam ruangan. (mencari  - )
5.      Jika V, H, F, ( - ) telah diketahui, hitung maksimal orang yang dapat di tampung dengan rumus : T =  menggunakan kalkulator.




BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.     Hasil
Dari data pengukuran tempat praktikum, diketahui:


1.      Ventilator depan (3 buah)
P = 90 cm = 0,9 m
ℓ = 6,5 cm = 0,065 m
2.      Ventilator belakang (3 buah)
P = 85 cm = 0,85 m
ℓ = 6,5 cm = 0,065 m
3.      Ventilator beda ukuran (2 buah)
P = 70 cm = 0,7 m
ℓ = 6,5 cm = 0,065 m
4.      Ruangan
P = 700 cm = 7 m
ℓ = 385 cm = 3,85 m
t = 340 cm = 3,4 m
5.      Tinggi ventilator dari lantai
H = 280 cm = 2,8 m
6.      Temperature
T1 (luar ruang) = 34oC
T2 (dalam ruang) = 31 oC


Penghitungan data, sebagai berikut:
·        Luas ventilator depan (LA)
L (per kisi-kisi) = P x ℓ = 0,9 m x 0,065 m = 0,0585 m2
L (per ventilator) = 0,0585 m2 x 7 kisi = 0,4095 m2
LA = 0,4095 m2 x 3 buah = 1,2285 m2
·        Luas ventilator belakang (LB)
L (per kisi-kisi) = P x ℓ = 0,85 m x 0,065 m = 0,05525 m2
L (per ventilator) = 0,05525 m2 x 7 kisi = 0,38675 m2
LB = 0,38675 m2 x 3 buah = 1,16025 m2
·        Luas ventilator beda (LC)
L (per kisi-kisi) = P x ℓ = 0,7 m x 0,065 m = 0,0455 m2
L (per ventilator) = 0,0455 m2 x 7 kisi = 0,3185 m2
LC = 0,3185 m2 x 2 buah = 0,637 m2
·        Volume ruangan
V = P x ℓ x t = 7 m x 3,85 m x 3,4 m = 91,63 m3
·        Luas ventilator
F = LA + LB + LC = 1,2285 m2 + 1,16025 m2 + 0,637 m2 = 3,02575 m2
·        Kebutuhan udara ruangan
1 kali sirkulasi setiap 12,54 menit
1 jam =
·        Jumlah pekerja
Kebutuhan udara per orang = 40 m3/jam

B.     Pembahasan
Kegiatan praktikum dilaksanakan di ruangan Kasub. Unit Laboratorium. Praktikum ini bertujuan untuk mengukur kebutuhan udara dan jumlah maksimal pekerja di ruangan tersebut. Ruangan tersebut memiliki ventilator di depan dan belakang ruangan. Dari hasil pengukuran dan penghitungan data yang didapat, pergantian udara berlangsung setiap 12,54 menit sekali atau 4 kali dalam 1 jam. Maka jumlah pekerja yang dapat berada dalam ruangan tersebut hanya sebanyak 9 (sembilan) orang dengan kebutuhan udara 40 m3/jam/per orang.











BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A.     Kesimpulan
1.      Udara terdiri dari oksigen dan berbagai macam komponen yang mempengaruhi aktifitas makhluk hidup, khususnya manusia seperti bernafas.
2.      Ventilator mempengaruhi sirkulasi udara disuatu ruangan, sehingga semakin baik ventilator maka semakin bagus kualitas udara di dalam ruangan tersebut.
3.      Suhu dan temperatur dapat mempengaruhi kualitas udara pada suatu ruangan, kualitas udara tersebut akhirnya dapat mempengaruhi orang (jumlah orang) yang ada didalam ruangan tersebut.
4.      Pengukuran udara yang dilakukan bertujuan untuk menentukan maksimal orang yang dapat tinggal pada suatu ruangan yang dapat menghirup udara segar berdasarkan besar ukuran ruangan tersebut.
5.      Dalam pengukuran udara ini memerlukan alat yang berfungsi untuk menunjang praktikum, yaitu meteran sebagai alat ukur besar suatu ruangan dan termometer untuk mengukur suhu.

B.     Saran
Adapun saran yang dapat kami berikan selama praktikum tersebut yaitu:
1.      Dalam melakukan praktikum, ukur ruangan dengan alat ukur seteliti mungkin, agar menghasilkan angka (perhitungan) yang maksimal.
2.      Hasil pengukuran usahakan dihitung dengan teliti, sehingga menghasilkan nilai akhir yang dapat dipertanggung jawabkan.





sekian sedikit tentang makalahpenyehatan udara

makalah kontruksi beton kesling

laporan kontruksi beton .. by AK



BAB I
Pendahuluan

Latar Belakang

Besi beton merupakan besi yang digunakan untuk penulangan konstruksi beton atau yang lebih dikenal sebagai beton bertulang. Beton bertulang yang mengandung batang tulangan dan direncanakan berdasarkan anggapan bahwa bahan tersebut bekerja sama dalam memikul gaya-gaya. Beton bertulang bersifat unik dimana dua jenis bahan yaitu besi tulangan dan beton dipakai secara bersamaan. Tulangan menyediakan gaya tarik yang tidak dimiliki beton dan mampu menahan gaya tekan.
Sebagai bahan konstruksi, beton digunakan lebih banyak dari bahan baku lainnya. Penggunaannya besaing dengan bahan-bahan lainnya seperti kayu, baja, aspal, batu, plastis dan sebagainya, karena penggunannya sangat mudah dibentuk. Untuk mencukupi kebutuhan tuntutan produksi beton di Indonesia sampai saat ini pabrik semen terus menerus ditingkatkan kapasitas produksinya. Permintaan semen nasional naik 16,6% dari 34,2 juta ton tahun 2007 menjadi 39,9 juta ton tahun 2008. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya beton dalam era pembangunan di negara kita. Peningkatan penggunaan beton ini perlu diantisipasi dengan penggunaan alternatif lain dalam memenuhi bahan baku beton tersebut. Sehingga diperlukan penelitian tentang material-material lain yang dapat menggantikan material yang biasa dipakai pada campuran beton, sejauh sifat-sifatnya masih memenuhi syarat sebagai material beton dan tentunya memberikan sumbangan terhadap karakteristik beton yang diinginkan. Pada penelitian ini akan dilakukan pengujian terhadap suatu bahan alternatif, bahan tersebut akan diaplikasikan sebagai bahan pengganti semen. Bahan alternatif tersebut adalah tanah dari Tulakan-Pacitan dan berperan sebagai pengganti sebagian semen dalam jumlah tertentu pada campuran beton.



BAB II
ISI

A. Tinjauan pustaka
Beton adalah bahan yang diperoleh dengan mencampurkan pasir (agregat halus), kerikil (agregat kasar), semen portland dan air. Untuk membuat beton dapat dipilih bermacam-macam perbandingan antara semen,  pasir, kerikil dan nilai fas yang tergantung dari mutu beton yang dikehendaki. Beton bertulang merupakan beton yang mengandung besi sama dalam memikul gaya-gaya yang bekerja pada konstruksi.
Sifat material beton harus memiliki kekuatan tekan (desak) yang besar, dan memiliki kekuatan terhadap gaya tarik kecil, sehingga untuk memikul bagian tarik yang dipakai besi tulangan atau besi beton (beton neser).
Hal-hal penting tentang beton bertulang :
  1. Kedua bahan (beton dan besi tulangan) mempunyai daya lekat yang cukup kuat.
  2. Koefisien pemuaian kedua bahan nilainya hampir sama
  3. Dengan mutu beton yang cukup baik, besi beton yang berada di dalam beton yang tidak berkarat.
Keuntungan dan kerugian dalam penggunaan besi bertulang :
a.    Keuntungan
1.    Dapat mengikuti bentuk bangunan.
2.    Tahan terhadap karat.
3.    Tahan terhadap kebakaran.
4.    Tahan terhadap gempa bumi.
5.    Pemeliharaan (maintenance) hampir tidak ada
6.    Dipakai sebagai pondasi atau lantai dasar pada tanah yang lembek atau jelek baik sekali.
b.    Kerugian
1.    Mutu beton bergantung pada pelaksanaan dalam pembuatan beton
2.    Tidak dapat dibongkar pasang atau dipindahkan.
3.    Konstruksi beton sangat berat dibandingkan konstruksi lainnya.

B. Tujuan
Untuk mengetahui cara membuat konstruksi beton, konstruksi beton bertulang, spesi beton, cara pelaksanaan konstruksi beton dan cara perhitungan konstruksi beton.

C. Waktu pelaksanaan
Hari/tanggal pelaksanaan           : Rabu, 9 Mei 2012
Jam                                          : 08.00 WITA
Tempat                                     : Workshop Kesehatan Lingkungan

D. Alat dan bahan
       Alat :                                                    Bahan :
  1. Cetok                                             1. Semen
  2. Cangkul                                          2. Koral
  3. Sekop                                            3. Air
  4. Kasutan                                          4. Pasir
  5. Ember
  6. Cetakan fiber
  7. Pemotong besi
  8. Bendrat

E. Cara Kerja :
  1. Membuat kerangka dengan cara dirakit.
  2. Mengukur panjang besi sesuai dengan ukuran slab/ kerangka.
  3. Memotong besi sesuai ukuran slab/ kerangka.
  4. Mengikat besi yang telah disusun dengan kawat bendrat.
  5. Menyelipkan batu dibawah besi agar  ada celah.
  6. Menghitung perbandingan semen, pasir, dan koral, 1:3:3
  7. Mencampur pasir dengan semen sampai homogen.
  8. Membuat gunungan dari campuran semen dan pasir, dengan lubang dibagian tengah tempat untuk memasukkan air.
  9. Menambahkan dengan air dan koral.   
  10. Mengaduk hingga merata.
  11. Menuangkan campuran pasir , semen, dan koral ke dalam slab.
  12. Meratakan permukaan campuran tersebut dengan kasutan dan cetok.
  



F. Hasil

        


G. Kesimpulan
Setelah melaksanakan praktikum konstruksi beton bertulang, kita dapat mengetahui dasar-dasar konstruksi beton bertulang, spesi beton, pelaksanaan konstruksi beton, dan perhitungan konstruksi beton.

H. Saran
      Dalam pembuatan beton haruslah sesuai dengan aturan yang telah ada, sehingga bias tercapai hasil yang maksimal dari pembuatan beton.





Sekian yang dapat saya share tentang laporan kontruksi beton..copas saja jika ada yang memerlukan,.,
 dan jangan ga ingat untuk isi komentar dibawah jika ini semua membantu.,.,trimakasih.......


salam kesling (poltekes)